Persipal FC harus menelan pil pahit di Kalimantan, Sabtu (27/9/2025) malam di Stadion Demang Lehman, Martapura. Laskar Tadulako dipaksa pulang dengan kepala tertunduk usai digilas Barito Putera lima gol tanpa balas.
Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan tiga poin, tetapi juga menorehkan catatan kelam sebagai kekalahan terbesar Persipal sejak tampil di Liga 2.
Laga berlangsung di bawah dominasi penuh tim tuan rumah. Barito membuka pesta gol lewat sundulan Renan Alves pada menit ke-35. Tak lama berselang, Jaime Moreno tampil beringas dengan hattrick cepat, masing-masing di menit ke-38, 44, dan 45+7.
Babak pertama pun ditutup dengan skor telak 4-0 yang membuat moral Persipal runtuh seketika. Memasuki babak kedua, kondisi tidak membaik. Viktor Pae melakukan pelanggaran di kotak terlarang dan Rizky Pora yang maju sebagai eksekutor penalti memastikan kemenangan Barito lewat gol kelima di menit ke-52.
Seperti dikutip dari laman true story sport, kemenangan ini memperpanjang catatan positif Barito yang kini belum terkalahkan dalam tiga laga terakhir.
Sebaliknya, Persipal harus puas berada di dasar klasemen Grup Timur Pegadaian Championship dengan hanya satu poin dari tiga pertandingan.
Situasi ini membuat posisi pelatih kepala Delfi Adrie kian goyah. Kekalahan 0-5 tersebut bahkan melampaui hasil buruk musim lalu ketika Persipal takluk 0-4 dari Persipura Jayapura.
Beban berat menekan pundak Delfi, yang sejak awal musim sudah menghadapi sorotan tajam. Ketua Umum Persipal, Rusdy Mastura, bahkan secara terbuka menyatakan ketidaksabarannya terhadap performa tim.
“Kita harus tegas. Kalau tidak berubah, kita percayakan kepada pelatih lokal Palu yang lebih memahami karakter permainan di sini,” tegasnya.
Kabar terbaru menguatkan bahwa manajemen sudah menyiapkan kontrak untuk pelatih baru. Cudy, sapaan akrab Rusdy Mastura, membenarkan langkah itu meski enggan menyebut nama calon pengganti Delfi.
“Kita tunggu saja tanggal 5 Oktober di Palu,” ucapnya singkat. Pertandingan melawan PSS Sleman di Stadion Gawalise mendatang bisa menjadi momen krusial sekaligus babak baru bagi Laskar Tadulako.
Suporter Persipal kini berada di persimpangan antara kecewa dan berharap. Mereka tahu, dukungan tak boleh surut, tapi kegagalan demi kegagalan jelas menggerus kesabaran.
Di tribun, sebagian suporter menutup wajah dengan syal, sementara yang lain tetap menyanyikan yel-yel meski skor mencolok tak berpihak. Kekalahan ini adalah pukulan, tetapi juga tanda bahwa perubahan mendesak harus terjadi.
Jika tidak, musim ini bisa menjadi perjalanan paling suram bagi klub kebanggaan Sulteng tersebut.
