Wartakaili.com. – Dalam lanjutan Pegadaian Championship 2025 pekan keenam, Laskar Tadulako memilih untuk realistis.
Menghadapi Persiku Kudus di Stadion Wergu Wetan, Jumat (17/10) petang, mereka tidak menjanjikan kemenangan besar, tapi bertekad bermain lebih baik dari laga sebelumnya.
Setelah bermain imbang 1–1 melawan PSIS Semarang pekan lalu di kandang, Persipal kini ingin menjaga momentum. Bagi tim asuhan pelatih karteker Kamaluddin, laga tandang kali ini adalah kesempatan penting untuk memperbaiki posisi klasemen sekaligus menguji mental bertanding di bawah tekanan suporter lawan.
Di sisi lain, Persiku Kudus juga tengah mencari kebangkitan setelah dua kali kalah di kandang. Mereka baru sekali menang besar 4–0 saat tandang ke markas PSIS Semarang. Kondisi ini membuat pertandingan di Wergu Wetan diprediksi berlangsung ketat. Kedua tim sama-sama terluka dan sama-sama berjuang untuk keluar dari papan bawah klasemen Pegadaian Championship 2025/2026.
Namun Kamaluddin enggan berbicara muluk-muluk. Ia lebih memilih fokus pada perbaikan performa tim ketimbang mematok target tinggi.
“Bersama tim pelatih kami sudah perbaiki apa yang menjadi kekurangan-kekurangan pada laga sebelumnya, dan siap menghadapi Persiku Kudus,” ujarnya dalam sesi konferensi pers di Kudus, Kamis (16/10).
Pelatih karteker yang dikenal kalem itu menegaskan, target realistis bagi Persipal adalah membawa pulang satu poin.
“Kami berusaha menang dan curi poin, namun target satu poin cukup realistis,” tambahnya.
Persipal memang belum sepenuhnya konsisten, tetapi penampilan mereka perlahan menunjukkan peningkatan. Koordinasi lini belakang mulai solid dengan duet bek tengah Mohamad Rivaldi dan I Made Dwi Meiyana Putra, dibantu sang kapten Rendy Saputra di posisi bek kiri. Sementara Achmad Riyadi di sektor kanan kerap menjadi opsi serangan balik cepat.
Di lini tengah, Moh. Said yang berperan sebagai gelandang bertahan menjadi kunci keseimbangan tim. Ia bekerja keras menutup ruang dan memutus serangan lawan. Di depan Said, ada Firmansyah dan Aidil Usman Diara yang bertugas mengatur ritme permainan serta membangun serangan dari tengah.
Sektor sayap menjadi tumpuan kreativitas Persipal lewat kecepatan Rosul Ma’arif di sisi kiri dan Moh. Rifal di kanan. Keduanya akan menopang pergerakan striker utama Risqki Putra Utomo, yang diharapkan bisa memanfaatkan peluang sekecil apa pun di depan gawang lawan. Sementara di bawah mistar, Ramadhan tetap dipercaya sebagai penjaga gawang utama.
Dengan komposisi itu, Persipal berusaha tampil disiplin dan efisien. Kamaluddin menekankan pentingnya fokus dan kerja sama antarlini agar tidak mudah kehilangan bola. Menurutnya, laga di Kudus akan menjadi ujian karakter bagi para pemain muda untuk menunjukkan kedewasaan bermain.
Stadion Wergu Wetan dikenal memiliki atmosfer yang panas. Sorakan suporter Macan Muria bisa menjadi tekanan besar bagi tim tamu. Namun bagi Persipal, hal itu justru dianggap tantangan yang bisa memperkuat mental tim.
“Kami tidak ingin terbebani hasil. Yang penting bermain maksimal dan menjaga fokus sepanjang laga,” ujar salah satu pemain senior Persipal dengan tenang.
Persipal datang ke Kudus tanpa gegap gempita. Mereka tahu jalan di kompetisi masih panjang, dan setiap poin tandang adalah hasil berharga. Dalam kesederhanaan target itu, ada tekad untuk terus tumbuh dan bermain dengan hati—sebuah semangat yang barangkali justru menjadi kekuatan sejati Laskar Tadulako. (ikh)***
