Wartakaili.com – Jumlah penonton yang menurun drastis di Stadion Gawalise, Palu, menjadi sorotan utama saat Persipal FC menjamu PSIS Semarang pada lanjutan Pegadaian Championship 2025/2026 Grup Timur, Sabtu (11/10/2025).
Hanya sekitar 665 penonton yang hadir—turun hampir separuh dibandingkan laga kandang sebelumnya. Banyak kursi di tribun tampak kosong, bahkan beberapa sektor tribun terbuka terlihat lengang sejak babak pertama dimulai.
Penurunan jumlah penonton ini bukan tanpa alasan. Sejak kekalahan telak 0-3 dari PSS Sleman pekan lalu, kekecewaan suporter terhadap performa tim semakin terasa.
Mereka menilai permainan Persipal tidak menunjukkan perkembangan berarti, sementara harga tiket masuk stadion masih dianggap terlalu mahal.
Pada pertandingan pekan lalu, panitia mematok harga Rp70.000 untuk tribun tertutup dan Rp40.000 untuk tribun terbuka. Kritik pun bermunculan di media sosial.
Menanggapi hal itu, panitia sempat menurunkan harga tiket sebesar Rp5.000 untuk laga kontra PSIS, menjadi Rp65.000 dan Rp35.000. Namun, kebijakan itu tidak cukup memulihkan kepercayaan penonton.
Bahkan, komunitas suporter Persipal Mania secara terbuka menolak hadir di stadion. Mereka yang biasanya memenuhi stadion dengan chant dan yel-yel dukungan, memilih tetap di luar Gawalise meski panitia sudah menawarkan potongan harga tiket hingga 50 persen.
“Kami cinta Persipal, tapi kecewa dengan manajemen dan hasil tim. Kalau permainan tidak berubah dan tiket masih mahal, buat apa datang?” ujar salah satu pentolan suporter yang enggan disebut namanya.
Di lapangan, permainan Persipal sebenarnya menunjukkan semangat, namun belum cukup untuk memuaskan harapan publik. Laga berakhir imbang 1-1, hasil yang kembali membuat para pendukung geleng kepala.
Persipal sempat unggul lebih dulu di menit ke-19 lewat gol jarak jauh M. Said. Stadion sempat bergemuruh, meski suaranya tak sekuat biasanya. Namun keunggulan itu sirna di menit ke-34 setelah PSIS mendapat hadiah penalti akibat handball Rivaldi.
Luan Dias maju sebagai eksekutor; tendangannya sempat ditepis kiper Ramadhan, tetapi bola muntah langsung disambar kembali hingga masuk ke gawang. Skor imbang 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Persipal sebenarnya lebih banyak menekan di babak kedua. Beberapa peluang lahir lewat sepakan Ma’arif dan Usman Diara, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi persoalan utama. Hingga peluit panjang dibunyikan, Persipal gagal menambah gol.
Hasil imbang ini memperpanjang rekor tanpa kemenangan Persipal menjadi lima laga beruntun. Dengan hanya mengantongi beberapa poin, posisi mereka belum beranjak dari papan bawah klasemen Grup Timur.
Pelatih Persipal, Kamaluddin, mengaku kecewa dengan hasil tersebut. Ia menilai anak asuhnya sudah berjuang maksimal, namun keberuntungan belum berpihak.
“Kami sudah bekerja keras. Banyak peluang, tapi belum bisa dimaksimalkan. Kami minta maaf kepada suporter karena belum bisa memberikan kemenangan,” ujarnya usai laga.
Kamaluddin juga menyinggung kondisi fisik pemain yang masih belum stabil. “Pemain sudah saya dorong habis-habisan. Tapi kondisi fisik dan stamina memang belum ideal. Kami akan evaluasi lagi sebelum laga berikutnya,” tambahnya.
Sementara pelatih PSIS, Ega Raka Galih, mengatakan timnya bersyukur bisa membawa pulang satu poin. “Kami datang dengan target menang, tapi satu poin tetap patut disyukuri. Persipal tampil cukup agresif, terutama di babak kedua,” ujarnya.
Meski hasilnya imbang, suasana di luar stadion justru menggambarkan rasa kecewa mendalam. Beberapa penonton yang meninggalkan area Gawalise mengeluh bukan hanya soal hasil, tetapi juga soal “harga yang tidak sepadan.”
“Kami sudah keluar uang Rp35 ribu, tapi permainan begini-begini saja. Dulu Persipal main semangat, sekarang seperti kehilangan arah,” ujar Yanto, salah satu penonton asal Tondo.
Kondisi ini menjadi peringatan bagi manajemen Persipal. Di tengah performa tim yang menurun, kebijakan harga tiket yang tinggi hanya akan memperlebar jarak dengan pendukungnya sendiri.
Dukungan publik Palu selama ini menjadi kekuatan utama Persipal, namun bila tidak segera diperbaiki, stadion Gawalise bisa terus sepi pada laga-laga berikutnya.
Pada pekan keenam, Persipal akan bertandang ke markas Persiku Kudus pada Jumat (17/10/2025). Jika tak segera bangkit, bukan hanya posisi di klasemen yang mengkhawatirkan—kepercayaan penonton pun bisa benar-benar hilang.***






