Kamaluddin Datang, Persipal Siap Guncang PSS Sleman di Gawalise

Kamaludin pada suatu momen di Bali (Foto: dok. pribadi)

WARTAKAILI.COM – Persipal Palu resmi berganti nakhoda. Kamaluddin, pelatih lokal berlisensi A PSSI, kini memimpin Laskar Tadulako setelah kepergian Delfi Adri. Debutnya langsung diuji dalam laga berat menjamu PSS Sleman di Stadion Gawalise, Minggu (5/10/2025).

Publik Palu pun menanti, apakah sentuhan Kamaluddin mampu menghidupkan kembali semangat Persipal yang tengah terpuruk.

Meski statusnya hanya karteker, eks pemain Pelita Jaya dan mantan asisten pelatih Celebest FC itu dipandang membawa harapan baru di tengah situasi tim yang sedang terpuruk.

Kondisi Persipal sebelum kedatangan Kamaluddin memang jauh dari kata ideal. Tiga laga awal tanpa kemenangan dan hanya satu poin yang berhasil dikumpulkan membuat mental tim merosot.

Beban ini diperparah dengan hengkangnya pelatih kepala, yang otomatis meninggalkan lubang besar dalam struktur teknis. Namun, Kamaluddin hadir dengan gaya khasnya: mengutamakan penguasaan bola sebagai cara membangun kepercayaan diri.

Filosofi ini ia terapkan sejak latihan perdananya di Lapangan Beringin, Nunu, sesaat setelah penunjukannya. Ia menegaskan bahwa hanya dengan dominasi permainan, anak asuhnya bisa tampil lebih percaya diri dan lepas dari tekanan.

Laga kontra PSS Sleman akan menjadi ujian pertama yang menentukan arah perjalanan Persipal di sisa musim. PSS datang dengan reputasi sebagai salah satu tim kuat yang terbiasa bermain di level atas.

Bacaan Lainnya

Materi pemain mereka lebih merata dan pengalaman tanding jelas berada di atas Persipal. Namun, faktor non-teknis bisa menjadi modal penting bagi Laskar Tadulako. Bermain di Stadion Gawalise, di hadapan dukungan penuh publik Palu, bisa memberi energi tambahan.

Seruan Kamaluddin agar masyarakat Palu memberi doa dan dukungan bukan sekadar formalitas; ia sadar atmosfer kandang bisa menjadi senjata kunci untuk menutup celah kualitas.

Secara taktikal, pendekatan Kamaluddin patut ditunggu. Dengan lisensi A PSSI dan pengalaman melatih di berbagai level, ia tentu memahami bagaimana mengatur tim yang sedang rapuh mentalnya. Gaya permainan berbasis possession bisa menjadi strategi berisiko menghadapi tim seperti PSS Sleman yang punya transisi cepat.

Tetapi di sisi lain, pendekatan itu dapat membantu Persipal keluar dari tekanan berlebihan dengan mengalirkan bola lebih tenang. Jika pemain mampu menerjemahkan instruksi dengan baik, maka peluang mencuri poin terbuka.

Faktor psikologis juga akan sangat menentukan. Para pemain Persipal butuh satu kemenangan untuk mengembalikan kepercayaan diri yang hilang. Sentuhan baru Kamaluddin bisa memberi efek kejutan bagi lawan, yang mungkin belum sepenuhnya memahami gaya mainnya.

Dalam sepak bola, perubahan pelatih sering kali memunculkan motivasi ekstra, dan hal ini bisa menjadi momentum kebangkitan. Namun, jika proses adaptasi berjalan lambat, risiko kebobolan cepat dan hilangnya konsentrasi tetap menghantui.

Melihat peta kekuatan, PSS Sleman masih lebih diunggulkan untuk menguasai jalannya pertandingan. Mereka punya organisasi yang lebih matang dan pengalaman menghadapi tekanan laga tandang.

Akan tetapi, faktor kandang, dukungan suporter, serta euforia pergantian pelatih bisa membuat laga berlangsung ketat. Jika Persipal mampu menjaga disiplin bertahan sambil mengoptimalkan serangan balik cepat, hasil imbang bisa menjadi target realistis.

Sementara peluang menang, meski tipis, tetap ada jika tim lawan terlena dan gagal mengantisipasi perubahan gaya main.

Kamaluddin jelas mewarisi pekerjaan besar. Namun, ia juga membawa sesuatu yang tak dimiliki pelatih sebelumnya: kedekatan emosional dengan masyarakat Palu. Sebagai putra daerah yang pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional, wibawa dan pengalamannya menjadi modal penting untuk menggerakkan tim. Publik sepak bola Sulteng pun berharap momentum debutnya melawan PSS Sleman menjadi titik balik Persipal.

Akhirnya, laga Minggu nanti bukan hanya tentang skor di papan hasil, melainkan juga tentang apakah sentuhan Kamaluddin mampu menyalakan kembali semangat bertarung Laskar Tadulako.

Jika publik Gawalise mampu menciptakan atmosfer luar biasa, dan pemain tampil dengan determinasi penuh, bukan tidak mungkin Persipal memberi kejutan. Di tengah semua keraguan, harapan tetap hidup bahwa perubahan ini bisa menjadi awal dari perjalanan baru Persipal untuk kembali menunjukkan identitas sebagai kebanggaan Sulawesi Tengah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *