Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025: Janji yang Tak Boleh Hanya Seremoni

Teks Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025, yang dibacakan pada upacara tanggal 1 Oktober 2025. (www.kemenbud.go.id)

WartaKaili.com – Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober selalu menyimpan makna mendalam bagi perjalanan bangsa Indonesia.

Tahun ini, peringatan yang jatuh pada Rabu (1/10/2025) kembali menegaskan betapa pentingnya menjaga ideologi Pancasila sebagai fondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara. Upacara yang digelar secara nasional di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, menghadirkan momen sakral berupa pembacaan Ikrar Hari Kesaktian Pancasila.

Suatu janji kolektif bangsa untuk tidak pernah melupakan sejarah kelam, dan sebaliknya, mengambil pelajaran darinya demi persatuan dan masa depan.

Latar belakang peringatan ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965, sebuah tragedi yang mencoreng sejarah bangsa. Tujuh perwira TNI Angkatan Darat menjadi korban keganasan dalam peristiwa itu.

Jenazah mereka ditemukan di Lubang Buaya, simbol nyata betapa rentannya negara ketika kelengahan merasuk dan rongrongan ideologi asing mencoba menggantikan Pancasila. Dari sinilah lahir tekad bangsa, yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 153/1967 oleh Presiden Soeharto, untuk menjadikan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Sebuah pengingat abadi bahwa bangsa ini hanya bisa berdiri kokoh di atas pijakan ideologi Pancasila.

Dalam upacara peringatan tahun 2025, teks Ikrar Hari Kesaktian Pancasila dibacakan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani. Ikrar tersebut menegaskan bahwa sejak proklamasi 17 Agustus 1945, perjalanan bangsa tidak pernah bebas dari ancaman dan rongrongan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Namun dengan semangat kebersamaan yang berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila, Indonesia tetap tegak sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan ini bukan hanya sekadar kalimat seremonial, melainkan sebuah kesaksian di hadapan Tuhan Yang Maha Esa bahwa bangsa ini bertekad bulat mempertahankan dan mengamalkan Pancasila sebagai kekuatan moral, politik, sekaligus spiritual.

Bacaan Lainnya

Pembacaan ikrar diiringi suasana haru, bukan sekadar mengenang mereka yang telah gugur, tetapi juga sebagai peneguhan janji seluruh elemen bangsa.

Peringatan ini seakan berbicara kepada kita semua bahwa sejarah tidak boleh berulang. Bahwa keterbelahan ideologi, kelengahan, dan ketidakwaspadaan bisa berujung pada bencana kebangsaan. Dari luka itu, Indonesia belajar tentang pentingnya kesetiaan pada satu hal yang mempersatukan: Pancasila.

Namun peringatan ini seharusnya tidak berhenti pada seremoni tahunan. Esensi Hari Kesaktian Pancasila justru terletak pada bagaimana nilai-nilai Pancasila diterjemahkan dalam kehidupan nyata.

Apakah kita benar-benar menegakkan keadilan sosial? Apakah kebijakan negara berpihak pada persatuan, atau justru memperlebar jurang perbedaan? Apakah para pemimpin dan rakyat bersama-sama menghidupi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab? Pertanyaan-pertanyaan ini patut direnungkan di tengah riuhnya dinamika politik, sosial, dan ekonomi bangsa.

Dalam konteks hari ini, ancaman terhadap Pancasila tidak selalu hadir dalam bentuk kudeta militer seperti tahun 1965. Tantangan bisa muncul dalam wujud radikalisme, intoleransi, disinformasi digital, hingga korupsi yang melemahkan sendi-sendi negara.

Di era globalisasi, arus ideologi asing dengan mudah menembus batas negara melalui teknologi informasi. Tanpa kesadaran yang kuat, bangsa ini bisa terombang-ambing dalam arus deras pengaruh global. Karena itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila mestinya membangkitkan kembali kewaspadaan kolektif untuk menjaga bangsa dari segala bentuk rongrongan tersebut.

Momen pembacaan ikrar menjadi simbol keseriusan bangsa untuk tidak main-main dengan Pancasila. Namun pada akhirnya, kesaktian Pancasila tidak bergantung pada teks ikrar atau upacara seremonial semata, melainkan pada penghayatan dan implementasi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sakti karena ia hidup dalam praktik keseharian, dalam keputusan politik yang adil, dalam sikap gotong royong masyarakat, dalam solidaritas lintas agama dan budaya. Kesaktian Pancasila menjadi nyata ketika setiap warga negara menghidupi nilainya dengan konsisten.

Hari Kesaktian Pancasila 2025 hadir sebagai pengingat bahwa sejarah adalah guru terbaik. Dari tragedi yang menorehkan luka, lahir tekad untuk lebih waspada. Dari peristiwa kelam, lahir kesadaran bahwa bangsa ini hanya bisa kuat ketika berdiri di atas fondasi Pancasila.

Maka pembacaan ikrar bukanlah akhir, melainkan awal dari janji yang harus ditunaikan: menjaga, mengamalkan, dan mewariskan Pancasila kepada generasi mendatang.

Karena pada akhirnya, Pancasila bukan sekadar ideologi, melainkan rumah bersama tempat seluruh anak bangsa berlindung dan bertumbuh.

Selengkapnya, berikut naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025:

Ikrar Hari Kesaktian Pancasila 2025

IKRAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya:

bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;

bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara;

bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, Bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;

maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jakarta, 1 Oktober 2025 Atas Nama Bangsa 
Indonesia 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *